SERANG, Sidik-Berita.Com- Ada-ada saja celotehan para istri saat merasa kepusingan cari GAS MELON ukuran 3kg yang tiba-tiba raib dari semua warung eceran.
Efek dari kelangkaan tersebut, ada salah seorang istri sampai-sampai dia memberikan gambar/photo tumpukkan GAS sebagai pemberitahuan dengan bertuliskan kalimat, “Para suami kalau istrinya gak masak jangan marah, karena gasnya kosong untuk wilayah kota Serang”
Sungguh dilema bagi seorang istri ketika dirinya ingin menyuguhkan masakan untuk makan suaminya disaat pulang dari tempat kerja, akan tetapi karena GAS MELON-nya tidak ada dieceran, hingga sang istripun memasang status seperti itu. Ada niat sang istri untuk membelikan masakan jadi ke Warteg, namun belum tentu ada juga karena pemilik warteg-pun diduga kepusingan untuk membeli GAS yang berukuran 3kg.
Disisi lain ada salah seorang suami yang berpendapat bahwa dengan menghilangnya Gas Melon ukuran 3 kg tersebut, adalah sebagai pengalihan issue yang kini tengah dipermasalahkan oleh masyarakat kebanyakan yaitu, “PEMAGARAN LAUT”.
Sementara ditempat lain, menurut RMOL Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menuturkan, rakyat kecil akan kesulitan mencari LPG 3 kg atau biasa disebut gas melon lantaran pemerintah melarang pengecer menjual ke masyarakat.
“Kebijakan Bahlil juga menyusahkan bagi konsumen, yang kebanyakan rakyat miskin, untuk membeli kebutuhan LPG 3 kg di pangkalan yang jauh dari tempat tinggalnya,” tegas Fahmy Radhi kepada RMOL, Senin, 3 Februari 2025.
Selain itu, lanjut Fahmy, kebijakan Bahlil juga telah mematikan usaha kecil menengah. Hal ini tidak sesuai dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto yang mendorong UKM agar bangkit.
Sementara menteri keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa HET Gas Melon dari pusatnya seharga 12.750/tabung, dan para penjual eceran menjualnya sampai dengan harga 18.000/tabung***(Red-SiBer)