KOTA SERANG, Sidik-Berita.Com- Rencana normalisasi Sungai Cibanten Kota Serang yang akan dilaksanakan untuk melancarakan Air dan mencegah Banjir, ditolak oleh Warga Lingkungan Sukadana kelurahan Margaluyu Kecamatan Kasemen Kota Serang. Pasalnya pemukiman warga yang di atas Bantaran tanggul Sungai tekena dampak penggusuran. Sebagaimana rencana pemerintah Kota Serang melakukan Normalisasi sungai tersebut dimaksud .
Warga sekitar bereaksi dengan berbagai tagline dipasang di jembatan yang bertuliskan:
1. Sukadana Tolak keras gusur.
2. Kacang Lupa sama kulitnya.
3. Minta Dukungan Ujungnya menjajah.
4. Walikota Serang Pemburu Proyek.
5. Penjajah Masyarakat.
6. Bila mana tidak ada solusi kita kembalikan uang 50 K ke ( KPU).
Aminudin Aktivis Kasemen yang juga Ketua LSM KPK- Nusantara perwakilan Banten angkat bicara soal penggusuran di lingkungan Sukadana Kelurahan Margaluyu kecamata Kasemen, “Adanya Normalisasi Sungai Cibanten, itu sering dilkukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Cibanten, Ciujung Cidurian perwakiln Banten dan sama sekali tidak ada penggusuran selagi masih bisa dikerjakan . Dan kenapa sekarang ada penggusuran padahal lingkungan Sukadana kelurahan Margaluyu kecamatan Kasemen tidak menggangu jalanya aliran sungai tersebut,” kata Aminudin.
“Saya analisa yang harus diperbaiki saluran tersebut yaitu saluran di wilayah kecamatan Serang seperti saluran Rau, saluran Cinanggung ,saluran pembuang Ciceri yang selalu banjir. Itu yang harus difungsikan kembali saluran yang terdahulu sebagian dijadikan pemukiman, itu tugas yang selama ini belum teratasi yang mengakibatkan banjir. Kalau di saluran sungai Cibanten wilayah Kasemen itu saluran pembuang yang airnya langsung ke laut. Jadi yang sering banjir dimana yang digusur lingkungan Sukadana. Kami minta pada walikota Serang jangan grasa grusu bila masih bisa alat tersebut bekerja, biarkan jangan ada penggusuran, ingat warga Sukadana adalah masyarakat kota Serang walau sebagian menempati Bantaran sungai Cibanten yang selama ini puluhan tahun hidup damai tenang dalam keseharianya tiba tiba dikejutkan dengan rencana penggusuran” tukas Aminudin.
“Walaupun dipindahkan ke rumah susun itu tidak akan menjamin kehidupan seperti biasa karena lingkungan Sukadana sebagian petani di tempat tersebut. Dan pastinya harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli BBM kalau ditempatkan di Rumah Susun menuju aktivitas seharinnya sebagai petani dan buruh tani. Kami dukung semua program pembangunan Pemerintah kota Serang tapi yang masih layak dilaksanakan, ya dilaksanakan tidak ada penggusuran. masih banyak kok yang masih belum teratasi,” pungkasnya. ***(AmN/RedSiBer)