SUKAMAJU,Sidik-Berita.Com- Izin penggunaan air tanah di Stasiun Air Emas yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, dipertanyakan.
Pasalnya, penggunaan air tanah yang dikelola PT. Panen Solusi Engineering diketahui untuk dikomersilkan ternyata menimbulkan keresahan bagi warga sekitar.
“Jadi, tidak heran jika banyak perusahaan mengambil air tanah untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, semua air tanah tidak bisa digunakan seenaknya. Nah usaha itu bagaimana perizinannya,” ungkap salah seorang warga Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Kamis (31/10/2024).
Menurut sumber yang enggan disebut namanya itu, perusahaan yang memanfaatkan air tanah diduga belum mengikuti aturan dan tidak mengantongi izin.
“Pengurusan izin menjadi satu hal yang wajib dipenuhi. Sebab berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya alam. Apabila digunakan secara berlebihan, dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan,” ungkap sumber itu.
Ia menambahkan, bagi perusahaan yang diduga enggan mengurus perizinan ini, harus bersiap-siap untuk dikenakan sanksi pidana sesuai undang-undang.
Walikota Depok sebelumnya juga telah mengeluarkan himbauan untuk tidak menggunakan air tanah untuk mengendalikan pengambilan air tanah yang berdampak pada terbatasnya ketersediaan air tanah.
Pengawasan dan pengendalian pajak air tanah dilakukan dengan memasang alat segel pajak dan melakukan pendataan pada setiap alat meter air.
Peraturan Daerah Kota Depok Tahun 2013 Nomor 2010 tentang Pengelolaan Air Tanah mengatur rencana pengelolaan air tanah, termasuk program konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak air tanah.
“Kerusakan lingkungan akibat peningkatan eksploitasi air tanah yang sangat pesat di berbagai sektor perindustrian sangat penting. Sebab prosedur perizinan ini menjadi salah satu upaya dalam mencegah terjadinya permasalahan lingkungan yang lebih besar,” ujar sumber tadi.
Sementara itu, pihak pengelola PT. Panen Solusi Engineering saat dikonfirmasi menawarkan pembelian air tanah untuk memenuhi beragam kebutuhan.
“Kita lagi prommo pak, seratus lima ribu per mobil tengki,” pungkas Agus Sumaryanto.***(EddySidak)
