SERANG, Sidikberita.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten menggelar kegiatan
Sosialisasi Pengawasan Partisipasi dan Ikrar Perempuan Tolak Money Politik di
Provinsi Banten, yang bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat,
khususnya perempuan, dalam mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Horison Upi Hotel Kota
Serang 7 November 2022, dihadiri oleh perwakilan organisasi perempuan, tokoh
masyarakat, pemudi, serta lembaga masyarakat sipil di Provinsi Banten. Kegiatan
sosialisasi ini diadakan sebagai bagian dari upaya Bawaslu untuk mengedukasi
masyarakat mengenai pentingnya pengawasan partisipatif dalam pemilu, serta
menanggulangi praktik money politics yang dapat merusak kualitas
demokrasi. Perempuan sebagai salah satu kelompok pemilih terbesar di Indonesia,
diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga pemilu yang jujur, adil,
dan bebas dari praktik politik uang.
Pada acara ini, perwakilan perempuan dari berbagai
daerah di Provinsi Banten serta turut menandatangani Ikrar Tolak Money Politik,
sebagai bentuk komitmen mereka untuk tidak terlibat atau menerima politik uang
dalam pemilu mendatang. Ikrar ini bertujuan untuk menegaskan bahwa perempuan
memiliki peran strategis dalam memastikan jalannya pemilu yang bersih dan
berintegritas.
“Peran perempuan dalam pengawasan pemilu
sangat penting. Kami ingin memastikan bahwa pemilu di Banten bebas dari politik
uang yang dapat merusak proses demokrasi kita. Dengan komitmen ini, perempuan
di Banten akan berperan aktif dalam mengawasi jalannya pemilu dan menanggulangi
praktik-praktik yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi,” ujar Nuryati
salah satu narasumber.
Bawaslu berharap dengan adanya partisipasi aktif
dari masyarakat, pemilu dapat berjalan dengan transparansi dan keadilan. “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat,
terutama perempuan, untuk berani melawan politik uang dan berkomitmen untuk
menjaga kualitas pemilu yang jujur dan adil. Perempuan memiliki pengaruh besar
dalam menentukan arah bangsa, dan kami ingin mereka menjadi bagian dari
pengawasan yang efektif terhadap pemilu,” tambah John, Bawaslu Provinsi
Banten pada sambutannya.
Penyelenggaraan kegiatan ini juga didukung oleh
sejumlah organisasi perempuan dan lembaga pendidikan yang berfokus pada
penguatan kapasitas perempuan dalam bidang politik. Aktivis dan akademisi dalam
bidang pemilu juga turut memberikan materi terkait dampak buruk politik uang
terhadap kualitas demokrasi.
“Kami percaya bahwa perempuan, yang memiliki
peran strategis dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, dapat menjadi agen
perubahan untuk menciptakan pemilu yang bersih. Kegiatan ini adalah langkah
awal untuk mendorong pengawasan yang lebih partisipatif dan aktif di tingkat
akar rumput,” ujar Nita, perwakilan dari salah satu organisasi perempuan
di Banten.
Bawaslu Provinsi Banten berharap dengan
dilaksanakannya sosialisasi ini, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
pengawasan partisipatif semakin meningkat. Melalui kolaborasi yang erat antara
Bawaslu, organisasi perempuan, dan masyarakat, diharapkan praktik politik uang
dapat diminimalisir, sehingga pemilu 2024 dapat berjalan dengan lebih
jujur dan berintegritas. (Bara/MY)