News

Proyek Pembangunan Strategis Nasional Banten Utara Pantai Indah Kapuk 2 Mendapat Penolakan Dari Masyarakat

43
×

Proyek Pembangunan Strategis Nasional Banten Utara Pantai Indah Kapuk 2 Mendapat Penolakan Dari Masyarakat

Sebarkan artikel ini

SERANG, Sidik-Berita. Com- 

Banten Utara adalah kawasan yang terletak disepanjang pesisir Pantai Utara Pulau Jawa dari Bandara Sukarno- Hatta Tanggerang sampai ke Merak Cilegon, kawasan yang hari ini sedang marak diperbincangkan oleh hampir semua kalangan masyarakat Provinsi Banten, tidak lain dari cerita-cerita rakyat yang gelisah dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2.

Proyek tersebut selain menimbulkan polemik yang meresahkan warga lokal, juga ditambah dengan terjadinya kecelakaan fatal seorang bocah yang terlindas oleh angkutan truk pemuat tanah, ini menjadi peringatan terakhir warga terhadap aturan kerja (SOP) yang berlaku, kemarahan warga tak terbendung lagi sehingga mengakibatkan kerusuhan antara pihak proyek dan masyarakat sampai-sampai armada pengangkut tanah dirusak dan dibakar menjadi bulan-bulanan. 

Warga yang tidak terima adanya korban, tak sedikit aparat pun yang melerai menjadi korban amukan warga, walaupun akhirnya polisi bisa melerai keributan memediasi dan menangkap pelaku yang melindas kaki seorang bocah tersebut.

Ahmad Muhajir Aktivis Lingkungan Hidup Ketua Bidang Kajian Dan advokasi (Ciujung Institut) mengungkapkan pendapatnya, “PSN adalah sebuah proyek yang masih dipandang belum terlalu penting untuk dikerjakan, Karana masih banyak ketimpangan sosial, pendidikan dan kesenjangan Ekonomi, ” katanya. ” Walaupun dasar dari PSN adalah amanah undang-undang dan Perjanjian WTO 1995 yang ditanda tangani oleh Presiden Suharto pada waktu itu, harusnya banyak yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan. Saya menduga PSN ini belum ada sosialisasi kepada seluruh masyarakat terdampak, belum juga menghadirkan Dokumen AMDAL UKL-UPL dll. Sehingga terkesan proyek tersebut terlalu terburu-buru, tanpa mempertimbangkan segala resiko yang terjadi. 

Juga menambahkan soal kejanggalan pembelian tanah dengan harga yang relatif murah, adanya permainan para calo nakal yang tidak memiliki lecensi pembeli dari pihak perusahaan bisa merayu pemilik tanah untuk menjual tanah warga yang murah meriah, “lanjut Ahmad Muhajir. 

Selanjutnya keganjalan yang terjadi di sektor urugan tanah yang masuk dalam kawasan PSN juga menjadi sorotan, asal keruk dan diduga tidak ada izin. Kuari/lokasi tambang seperti tanah sawah dan tanah spadan sungai menjadi korban kerusakan lingkungan atas keserakahan PSN yang menghalalkan segala cara agar kepentingan percepatan pembangunan segera terwujud. 

Kitab yang dilahirkan dari rahim para petani dan nelayan tidak bisa diam dan tidur nyenyak begitu saja, jaman dulu orang tua kita masih bisa menyekolahkan sampai lulus di perguruan tinggi dan orang tua kita bisa berangkat umroh sampai haji itu semua berkat hasil dari bertani dan nelayan. Kita sudah aman dan rukun dengan kehidupan sehari-hari tanpa adanya ekploitasi dan pembangunan.

“Apasih yang manjadi urgensi PSN itu didirikan, sehingga kami menjadi korban. Kedaulatan rakyat jauh lebih penting dari modernisasi dan bisnis perdagangan dunia, negara hadir harusnya memberikan kesejahteraan bukan kesengsaraan, ” pungkas Ahmad Muhajir.***(Ajj)