KOTA SERANG, Sidik-Berita.Com- Warga Kota Serang, Provinsi Banten pasca Sholat I’edul Fitri 1446 Hijriah , banyak mengunjungi Taman Pemakaman Umum (TPU). Salah satunya di Tempat Pemakanan Umum (TPU) Makam Cilik Cirendong Kel. Cipare Kota Serang terlihat ratusan orang silih berganti berziarah ke kubur orang tua, sanak saudara, dan para leluhur masing-masing untuk mendoakan almarhum/almarhumah yang telah mendahului kita agar mendapatkan ridho dan ampunan dari Allah Swt.
Umumnya, peziarah datang ke tempat itu bersama keluarga, dengan masing-masing membawa bunga rampai dan air. Peziarah kemudian berdoa bersama dengan diakhiri menaburkan bunga di atas makam serta menyiramkan air ke batu nisan terhadap makam yang dituju.
Wawan Gunawan, salah seorang peziarah di TPU itu, mengatakan sebagian air yang disiram ke makam untuk mengusap muka dan kepala anggota keluarga yang hadir.
“Dengan niat agar mereka bisa meneladani kebaikan para leluhur mereka serta menjadi anak saleh dan salehah,” katanya.
Membasuh muka dan mengusap kepala dengan air yang dibawa peziarah menjadi bagian tradisi itu, karena air tersebut sebelumnya sudah dibacakan ayat-ayat Al Quran, dzikir, dan doa.
“Sehingga hal itu diyakini akan membawa kebaikan untuk kita dan anak cucu kita nanti,” katanya.
Tradisi ziarah kubur juga dilakukan warga di TPU-TPU lainnya di Kota Serang. Hal itu memberikan keuntungan pedagang bunga rampai dan penjual air bersih untuk ziarah.
Satu bungkus bunga rampai yang isinya seperempat kantong keresek kecil dijual dengan harga Rp5.000, sedangkan air bersih dengan menggunakan botol bekas air mineral ukuran 1,5 liter dijual Rp.10.000.- per botol.
“Alhamdulillah, tradisi ziarah kubur setelah Idul Fitri memberikan berkah untuk para pedagang bunga rampai dan air bersih,” kata Iman Fachruroji , salah satu peziarah di TPU Makam Cilik Cirendong Kota Serang.***(H.M.M)
