JAKARTA | sidikberita.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk segera melakukan analisis dan simulasi dalam rangka percepatan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN). Langkah ini perlu dilakukan agar proses pengangkatan sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah serta jadwal yang telah ditetapkan pemerintah.
Sebagaimana diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini pada Senin (17/3/25), pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ditargetkan selesai paling lambat Juni 2025, sementara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diselesaikan paling lambat Oktober 2025.
Mendagri menekankan pentingnya kesiapan Pemda dalam menyesuaikan jadwal tersebut. “Dengan adanya batas waktu Juni untuk CPNS dan Oktober untuk PPPK, Pemda harus segera melakukan rapat internal dengan bagian kepegawaian agar tidak tertinggal dalam pelaksanaannya,” ujar Tito dalam pengarahan kepada kepala daerah secara virtual dari Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Pusat Kemendagri, Rabu (19/3/25).
Ia mengingatkan agar Pemda dapat mengikuti tenggat waktu yang telah ditetapkan guna memastikan kelancaran proses pengangkatan CASN. “Jangan sampai ada daerah yang tertinggal dalam menjalankan kebijakan ini. Simulasi dan analisis kesiapan sangat diperlukan,” tegasnya.
Selain itu, Mendagri juga menyoroti arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa rekrutmen PPPK tahun 2024 merupakan kebijakan afirmasi terakhir. Selanjutnya, penerimaan ASN akan dilakukan secara normal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan masing-masing instansi. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga prinsip meritokrasi dalam sistem kepegawaian negara.
Di sisi lain, Tito menekankan pentingnya perubahan pola pikir generasi muda agar tidak hanya terpaku pada keinginan menjadi pegawai negeri. Menurutnya, generasi produktif juga perlu didorong untuk menekuni karier sebagai pengusaha atau entrepreneur.
“Kita harapkan sebagian besar dari generasi muda memiliki mindset untuk menjadi entrepreneur, produsen, dan inovator. Dengan sumber daya alam yang luar biasa serta bonus demografi yang kita miliki, ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, ia meminta Pemda untuk memberikan kemudahan perizinan bagi pelaku usaha. Langkah ini dinilai dapat menarik investasi dan berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
Dengan kebijakan percepatan pengangkatan CASN dan dorongan bagi generasi muda untuk lebih berwirausaha, pemerintah berharap dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan tenaga ASN dan pertumbuhan sektor ekonomi di daerah. (Red/Cobra)