CILEGON, Sidik-Berita. Com-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cilegon menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Forbis Cilegon, Selasa (25/2/2025),
Kegiatan ini KPU mengevaluasi pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024.
Diskusi ini menyoroti berbagai permasalahan pemilu, terutama maraknya politik uang dan ketidakakuratan data pemilih.
Ketua KPU Kota Cilegon, Partchurrohman, menyoroti kasus politik uang yang masih terjadi di beberapa daerah, Ia mencontohkan adanya praktik politik uang yang tertangkap tangan, tetapi hanya divonis dengan hukuman percobaan tiga bulan. Akibatnya, praktik tersebut terus berulang.
Salah satu peserta diskusi mengusulkan agar regulasi lebih tegas, seperti mendiskualifikasi pasangan calon yang terbukti melakukan politik uang. “Percuma diskusi kalau ke depan masih terjadi lagi hal seperti ini, hanya omong omon ,” ujarnya.
Selain itu, akurasi data pemilih menjadi perhatian utama. Masalah seperti pemilih ganda, pemilih tidak terdaftar, dan pemilih anonim dinilai menghambat tahapan pemilu lainnya, termasuk logistik dan distribusi surat suara.
Peserta FGD mengusulkan koordinasi lebih baik dengan instansi terkait seperti Lapas dan Kepolisian untuk memastikan validitas data pemilih.
Dalam diskusi juga dibahas pentingnya peningkatan anggaran untuk pendidikan politik agar bukan hanya KPU dan Bawaslu yang bertanggung jawab, tetapi juga partai politik.
Selain itu, regulasi perlindungan bagi penyelenggara pemilu turut menjadi sorotan, terutama terkait jaminan kesehatan bagi petugas yang sakit atau meninggal saat bertugas.
Ketua KPU Kota Cilegon Patchurrohman, menegaskan bahwa seluruh masukan dalam FGD ini akan dikaji lebih lanjut dan disampaikan ke KPU RI melalui pemerintah provinsi. Ia berharap, Pilkada mendatang dapat berjalan lebih transparan, adil, dan demokratis.***(IkA).