Serang Raya

BPD Desa Tanara Himbau Jaga Kondusifitas Kamtibmas Soal Pagar Laut dan PIK 2

116
×

BPD Desa Tanara Himbau Jaga Kondusifitas Kamtibmas Soal Pagar Laut dan PIK 2

Sebarkan artikel ini

SERANG, sidikberita.com – Sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, mengimbau untuk menjaga kondusifitas kamtibmas, tidak terprovokasi oleh permasalahan yang tidak jelas yang dapat memecah belah.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanara, Jayadi. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk rukun menjaga kondusifitas kamtibmas agar Kabupaten Serang, tetap menjadi contoh sebagai daerah yang aman dan nyaman.

“Kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kecamatan Tanara harus rukun menjaga harkamtibmas. Jangan sampai terpecah belah gara-gara permasalahan yang tidak jelas, terjadi saling benci dan saling fitnah diantara kita. Yok kita bareng-bareng saling jaga kebersamaan untuk menjaga Kabupaten Serang tetap aman dan nyaman,” imbau Jayadi kepada wartawan, Minggu (26/01/2025).

Pernyataan yang sama juga disampaikan tokoh masyarakat yang juga mantan Kepala Desa Pedaleman, Mahyaya agar masyarakat tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk membuat kegaduhan di wilayah Kecamatan Tanara.

“Kami berharap masyarakat Desa Pedaleman harus tetap menjaga kerukunan dan tidak terprovokasi dengan situasi di luar sana (Tangerang, red),” tandas Mahyaya.

Mahyaya juga mengapresiasi warga nelayan Desa Pedaleman yang telah membongkar patok bambu sisa budi daya rumput laut dan kerang hijau secara mandiri.

Pembongkaran patok bekas budidaya kerang hijau dan rumput laut ini dinilai sebagai bentuk inisiatif masyarakat dalam menjaga kondusifitas harkamtibmas agar tidak dikaitkan dengan proyek PIK 2 yang sedang ramai diperbincangkan.

“Sebagai tokoh masyarakat, saya menilai warga nelayan Desa Pedaleman tidak menginginkan patok bekas budidaya itu dikaitkan dengan proyek PIK 2 yang sedang ramai diperbincangkan,” ungkap tokoh masyarakat Desa Pedaleman, Mahyaya dalam keterangannya.

Mahyaya menjelaskan bahwa pemasangan patok bambu oleh nelayan yang ada di pantai Desa Pedaleman itu dilakukan sekitar tahun 2023 yang diperuntukkan untuk budidaya kerang hijau dan rumput laut.

“Dulunya pemasangan patok bambu untuk budidaya kerang hijau dan rumput laut. Karena tidak dipergunakan lagi, warga nelayan membongkarnya karena khawatir dikaitkan dengan pagar bambu yang ada di daerah Tangerang,” tutur Kades Pedaleman periode 2015-2021.

Sementara, warga nelayan Kampung Pesisir, Desa Pedaleman bernama Holid mengatakan bahwa dirinya bersama teman-teman membongkar patok bambu itu karena menghindari prasangka pihak luar.

“Kami dan teman teman mencabut dan membersihkan patok bambu bekas budidaya rumput laut dan kerang hijau, atas dasar inisiatif sendiri. Kami tidak ingin keberadaan patok bambu dikaitkan dengan proyek PIK 2 yang sedang heboh,” kata Holid. (RMY)